Updatentt.com – Dalam rangka mendukung program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Manggarai untuk ikut terlibat aktif dalam pendidikan anak, dimulai dari hal sederhana: mengantar anak di hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026.
Ajakan ini disampaikan Bupati Hery saat memimpin Apel Mingguan di halaman Kantor Bupati Manggarai, Senin (7/7/2025), yang dihadiri oleh Sekda Manggarai Drs. Jahang Fansi Aldus, para asisten, pejabat Eselon II, III, IV, serta PNS, CASN formasi 2024, dan PPPK dari berbagai perangkat daerah.
Dalam arahannya, Bupati Hery menyoroti pentingnya peran ayah dalam keluarga, sejalan dengan semangat Hari Keluarga Nasional yang diperingati 29 Juni lalu.
Ia menekankan bahwa program GATI dari BKKBN hadir untuk mengatasi fenomena “fatherless” dan menciptakan keluarga yang lebih sehat dan harmonis.
“Sebagian besar dari kita adalah ayah teladan, ada banyak hal-hal yang bisa diwujudkan dari kita sebagai bapak dan sebagai ayah,” ujarnya.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Bupati Hery memberikan kebijakan khusus bagi ASN yang memiliki anak yang baru masuk kelas 1 SD atau 1 SMP.
Mereka diizinkan datang ke kantor pukul 09.00 WIB pada hari pertama sekolah, Senin, 14 Juli 2025, agar dapat mendampingi anak-anak mereka.
“Kita ambil kebijakan yang kecil saja tetapi ada langkah maju bahwa bapak-bapak punya tanggung jawab lebih untuk mendampingi pendidikan anak,” lanjutnya.
Kebijakan ini menurutnya juga bertujuan mempererat hubungan orang tua dengan guru, serta memperlihatkan keseriusan orang tua khususnya ayah dalam mendukung pendidikan anak.
“Memberi tanda kesemua orang bahwa orang tua mulai serius mengurus anak juga memberi tanda kepada teman-teman atau senior-senior sekolah bahwa anak ini didamping orang tua secara langsung sehingga tidak ada lagi perundungan atau bullying,” tegas Bupati.
Selain mendorong keterlibatan ayah, Bupati Hery juga menyoroti kedisiplinan pejabat di lingkup Pemkab Manggarai. Ia mengaku secara langsung memantau kehadiran pejabat eselon, terutama sekretaris perangkat daerah.
“Ketika pandangan saya ke arah timur ke barat juga sebaliknya itu pertanda saya sedang mengecek, apakah para pejabat administrator Eselon III terutama para Sekretaris hadir apel atau tidak. Saya melihat ada Sekretaris yang tidak pernah mengikuti apel Mingguan. Dan terhadap pejabat tersebut saya minta Pak Sekda dan Inspektur Daerah untuk proses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Menurutnya, pejabat senior seharusnya menjadi panutan, terutama dalam hal disiplin dan kehadiran.
“Saya pikir terkait aturan kedisplinan, Bapa/Ibu (terutama yang senior) lebih paham. Sebagai senior apalagi pejabat, mari kita tunjukan dan berikan contoh yang baik kepada staff,” ajaknya menutup sambutan.
